Dosen Sebagai Suksesor Wakaf Uang
Wednesday, November 30, 2016
Add Comment
Sosialisasi, pengenalan, pemasaran, dan pengajakan terhadap suatu produk baik itu barang maupun jasa memang sangat diperlukan untuk tercapainya ekspektasi yang diingankan dari produk itu sendiri. Maka dari itu, menggunakan seorang tokoh sebagai media penyampai maupun pemberitahu menjadi salah satu alternatif yang efektif untuk dilakukan.
Pun sama halnya dengan program wakaf uang yang telah diwacanakan bahkan telah dilakukan pemetaan oleh Dr. Suhairi, S.Ag, MH. Salah satu dosen STAIN Jurai Siwo Metro dengan menggandeng beberapa stakeholder termasuk di dalamnya adalah kelompok diskusi Jurai Siwo Corner. Strategi komunikasi yang proporsional untuk segmentasi internal kampus dapat melalui berbagai cara.
Salah satunya adalah melalui pencontohan attitude yang sadar wakaf dari para petinggi birokrasi dan seluruh jajaran staf di bawahnya baik itu ketua jurusan, ketua prodi, hingga dosen-dosen yang mengajar seluruh mahasiswa di kampus tersebut.
Tidak hanya itu, mereka harus pula turut menyukseskan program wakaf uang yang sangat potensial ini dengan berwakaf uang juga. Bagaimanapun juga dosen memiliki spirit untuk menggerakan mahasiswa dalam berbuat baik, pemahaman mengenai wakaf uang merupakan sesuatu yang wajib mengingat mereka adalah tenaga edukasi dengan background pendidikan paling rendah adalah S2.
Tidak alasan bagi mereka untuk berdalih bahwasanya wakaf bukanlah konsentrasi yang selama ini didalami, karena apabila demikian berarti sama halnya mereka enggan untuk menyebarluaskan program wakaf uang. Kalau dosennya enggan bagaimana dengan mahasiswanya?
Seperti yang diketahui bahwasanya dosen sama halnya dengan guru, apa yang mereka lakukan sedikit banyak akan ditiru oleh peserta didiknya, hal ini berarti para dosen disela pembelajaran setidaknya wajib menghimbau mahasiswa untuk turut menyukseskan program wakaf uang sekaligus menjelaskan apa tujuan dan manfaat dari wakaf uang itu sendiri.
Strategi komunikasi tersebut bisa menjadi instrumen baru dalam memproklamirkan program wakaf uang selain menggunakan media seminar maupun sosialisasi ke setiap kelas dari dan oleh mahasiswa sebagai volunter wakaf uang yang sudah dibentuk.
Bila perlu adanya kolaborasi antara mahasiswa dengan para dosen terkait himbauan berwakaf. Misalnya membuat video yang berisi kalimat persuasif dari ketua jurusan maupun ketua prodi untuk mahasiswa mengenai program wakaf uang. Hal ini justru lebih mudah dipahami oleh para mahasiswa.
Sadar akan potensi wakaf uang yang besar serta tujan dan manfaatnya untuk kesejahteraan umat maka untuk menyukseskan program tersebut harus dengan campur tangan banyak pihak sehingga penyebaran informasi bisa secara merata dan kesadaran semua pihak khususnya mahasiswa akan terbangun untuk senantiasa berinvestasi untuk akhirat dengan wakaf uang.
Dengan wakaf uang, Investasi sekali pahala tiada henti!
Julianto Nugroho (Pegiat Jurai Siwo Corner)
Pun sama halnya dengan program wakaf uang yang telah diwacanakan bahkan telah dilakukan pemetaan oleh Dr. Suhairi, S.Ag, MH. Salah satu dosen STAIN Jurai Siwo Metro dengan menggandeng beberapa stakeholder termasuk di dalamnya adalah kelompok diskusi Jurai Siwo Corner. Strategi komunikasi yang proporsional untuk segmentasi internal kampus dapat melalui berbagai cara.
Salah satunya adalah melalui pencontohan attitude yang sadar wakaf dari para petinggi birokrasi dan seluruh jajaran staf di bawahnya baik itu ketua jurusan, ketua prodi, hingga dosen-dosen yang mengajar seluruh mahasiswa di kampus tersebut.
Tidak hanya itu, mereka harus pula turut menyukseskan program wakaf uang yang sangat potensial ini dengan berwakaf uang juga. Bagaimanapun juga dosen memiliki spirit untuk menggerakan mahasiswa dalam berbuat baik, pemahaman mengenai wakaf uang merupakan sesuatu yang wajib mengingat mereka adalah tenaga edukasi dengan background pendidikan paling rendah adalah S2.
Tidak alasan bagi mereka untuk berdalih bahwasanya wakaf bukanlah konsentrasi yang selama ini didalami, karena apabila demikian berarti sama halnya mereka enggan untuk menyebarluaskan program wakaf uang. Kalau dosennya enggan bagaimana dengan mahasiswanya?
Seperti yang diketahui bahwasanya dosen sama halnya dengan guru, apa yang mereka lakukan sedikit banyak akan ditiru oleh peserta didiknya, hal ini berarti para dosen disela pembelajaran setidaknya wajib menghimbau mahasiswa untuk turut menyukseskan program wakaf uang sekaligus menjelaskan apa tujuan dan manfaat dari wakaf uang itu sendiri.
Strategi komunikasi tersebut bisa menjadi instrumen baru dalam memproklamirkan program wakaf uang selain menggunakan media seminar maupun sosialisasi ke setiap kelas dari dan oleh mahasiswa sebagai volunter wakaf uang yang sudah dibentuk.
Bila perlu adanya kolaborasi antara mahasiswa dengan para dosen terkait himbauan berwakaf. Misalnya membuat video yang berisi kalimat persuasif dari ketua jurusan maupun ketua prodi untuk mahasiswa mengenai program wakaf uang. Hal ini justru lebih mudah dipahami oleh para mahasiswa.
Sadar akan potensi wakaf uang yang besar serta tujan dan manfaatnya untuk kesejahteraan umat maka untuk menyukseskan program tersebut harus dengan campur tangan banyak pihak sehingga penyebaran informasi bisa secara merata dan kesadaran semua pihak khususnya mahasiswa akan terbangun untuk senantiasa berinvestasi untuk akhirat dengan wakaf uang.
Dengan wakaf uang, Investasi sekali pahala tiada henti!
Julianto Nugroho (Pegiat Jurai Siwo Corner)
0 Response to "Dosen Sebagai Suksesor Wakaf Uang"
Post a Comment