Islam dan Ekonomi
Wednesday, December 28, 2016
Add Comment
Hari ini, banyak pihak yang mendebatkan sisi-sisi dari pada Islam. Islam yang sosio, Islam yang preneur, Islam yang berstandarkan teknologi, dan berdasarkan pada peningkatan sisi ekonomi. Banyak pertanyaan yang harus dijawab oleh Islam. Persinggungan antara Islam dan kehidupan sangatlah kental. Bahkan banyak diantaranya, Islam mempunyai andil yang besar dalam berbagai pengembangan taraf hidup manusia—kondisi perekonomian.
Peningkatan dan perkembangan Islam saat ini menjadi perbincangan dalam berbagai literasi. Jika disimak terdapat perbincangan khusus di dalamnya, bahwasannya hari ini banyak hal yang menggunakan Islam pada tataran kehidupannya. Dari hal itu, saat ini terdapat diantaranya yang membenarkan Islam dan terdapat diantaranya yang masih belum bisa menerima beberapa aturan Islam dalam kehidupan. Dimana jika ditelaah kembali, hal tersebut dapat bermanfaat untuk menjadi bahanpertimbangan dalam penyebaran ajaran yang ada di dalam Islam, tujuannya adalah untuk dapat mengembangkan Islam dari beberapa aspek.
Perkembangan Islam beberapa dekade terakhir ini, sampai abad ke-20, masih didapati di dalamnya sebuah perdebatan antara muslim yang satu dengan yang lainnya. Kenapa? Hal ini menjadikan banyak sikap yang selalu hadir di dalam perbincangan, mulai dari perdebatan kecil hingga menjalar ke forum yang lebih besar dan menghadirkan banyak pihak. Perdebatan yang terjadi pada saat-saat ini berlandaskan akan perselisihan paham yang dianut, kepercayaan.
Islam pada saatnya akan menjadi sebuah aturan yang akan mencapai puncak kedamaian. Diantaranya: saat ini, yang menjadi perdebatan adalah pemakaian nama-nama Islam dalam keteraturan. Seperti, perkembangan lembaga-lembaga yang membawa nama Islam. Banyak yang beranggapan bahwa itu hanyalah penamaan dalam bentuk legalitas bukan sejatinya sebuah lembaga yang murni berdasar pada Al-Quran dan Hadist, sehingga banyak yang menyalahkan Islam dengan keteraturannya.
Tidak dibenarkan memandang setiap yang ada dengan satu sisi, namun mengartikannya harus melalui berbagai sisi dan literasi. Jika pemikiranyang demikian kian berkembang, maka tidak akan ada yang benar. Saling menihilkan sudah pasti akan terjadi. Kebenaran mutlak memang milik yang menciptakan, namun pada dasarnya kebenaran dapat digali dari berbagai sumber. Demikian gambaran kehidupan pada saat ini. Islam manjadikan keadilan sebagai tujuan. Adil dalam berbagai aspek, aspek ruhiyah dan amaliyahnya. Adil dengan sesama manusia dan adil dengan sang pencipta. Sehingga perkembangan dalam Islam pada saat ini dilakukan dengan dasar keadilan, kemaslahatan umat, dan kehidupan yang berguna serta hasil guna. Islam pada saat ini sudah menjadi sebuah keteraturan, yang menjadikan sebuah kehidupan bersama sebagai rentetan misi dihadirkannya Islam. Pada perkembangannya, Islam saat ini merambah pada berbagai sektor, baik di bidang kelembagaan, pariwisata, perekonomian dan lainnya.
Perkembangan Islam tersebut bukan tidak menjadi perbincangan dalam berbagai forum. Ekspansi masyarakat akan Islam tersebut menjadi permbincangan, namun pada saat ini ketentuan Islam tidak menjadikan hal tersebut sebagai hal yang akan memecahkan Islam pada beberapa sekte, seperti pada masa khalifah syayidina Ali.
Kelembagaan dibidang keuangan pada kenyataannya telah dimulai pada masa Umar hingga kini berkembang dengan beberapa inovasi. Jika dipandang dari beberapa aspek, perkembangan ini merupakan hasil dari sebuah politisasi. Kenapa demikian, karena dalam perkembangannya lembaga keuangan tidak menampik bahwa ini adalah sebuah keharusan dan menghalalkan yang haram dengan menginovasikannya. Seperti penyebaran Islam dalam berbagai kebudayaan, banyak perantara yang diambil dari kebudayaan untuk dapat meyakinkan akan kebenaran Islam.
Politisasi ini merupakan hal yang perlu dilakukan dalam pengembangannya. Karena pada saatnya manusia akan tersadarkan dengan bentuk paksaan dan juga pengecualian. Sikap yag demikian akan senantiasa dilakukan karena manusia saat ini akan secara perlahan kembali kepada zaman kekelaman, zaman jahilyah. Dimana pada saat itu banyak orang-orang pintar namun kepintaran mereka tertutup oleh keegoisan dariya dan akhirnya mereka tidak bisa menerima kebenaran yang ada.
Satu hal yang belum habis dalam perbincangan saat ini yaitu lembaga keuangan syariah, pariwisata syariah, hijab syariah, bahkan tempat hiburan syariah. Kenapa dengan Islam saat ini? Apa yang diinginkan oleh Islam?. Bukan Islam yang perlu kita toleh kembali, namun orang yang terlibat di dalamnya. Perlu diketahui Islam dan syariah adalah sebuah keteraturan dan pejelasan. Bahwa Islam adalah peraturan demi tercapainya keadilan, demi mencapai keadilan maka Islam menjelaskan dengan menggunakan syariah. Sehingganya banyak lembaga keuangan syariah, pariwisata syariah,produk syariah dan tempat hiburan syariah. Tidak ada yang salah dalam perkembangan Islam. Hanya saja penerimaan informasi dan kebenarannya belum tersalurkannya secara penuh.
Dewasa ini daya tarik akan Islam dan syariah sangat melonjak, banyak hal yang menjadikan Islam sebagai bahan perbincangan publik, baik dari masalah internal maupun eksternal. Permasalahan ini pada saatnya akan membawa pada sebuah perubahan yang nantinya akan membawa Islam itu sendiri kepada titik puncaknya. Banyak pihak akan berbondong-bondong membenarkan Islam. Banyak pihak akan diuntungkan dengan adanya Islam di setiap sisi dalam aktivitas keduniawiannya. Namun tidak untuk menjadikan Islam sebagai budaya yang menentang kebudayaan lainnya, beriringan merupakan hal yang perlu dilakukan, tidak saling membenarkan ajarannya, melainkan memberikan pengarahan akan keduniawian.
Dalam bidang ekonomi, Islam telah memberikan gambaran dan peraturan yang nantinya akan membawa kepada kedamaian dan kemaslahatan. Sistem yang ditawarkan oleh Islam ini tidak akan menentang kebebasan berkehendak dalam bidang ekonomi. Pada akhirnya nanti sistem ini akan membawa kembali kepada sistem yang diawarkan oleh khalifah Umar Bin Abdul Aziz, bagaimana beliau menawarkan sistem yang baru dalam dunia ekonomi. Hingganya tidak ada satu orang pun yang berhak menerima sedekah, zakat, infaq, dan wakaf. Karena pada saat itu kedamaian antara sesama muslim dan non muslim mencapai titik puncaknya. Sistem yang menurut saya akan terulang kembali pada beberapa dasawarsa ke depan, dengan menggunakan sistem Ekonomi Islam.
1001 janji pembesar tidak akan pernah ada habisnya, seiring dengan berjalannya waktu dan bergantinya pembesar dengan pembesar lainnya. Namun, satu hal yang menjadi pilihan dalam kehidupan ini, yaitu ekonomi Islam yang harusnya diterapkan dan menajdi penopang dalam setiap kehidupan. 1001 janji tidak akan mudah ditepati, karenanya 1001 akan menjadi bumerang ketika apa yang diucapkannya tidak dibenarkan dengan tindakannya. 1001 lembaga berbasis Islam (syariah) tidak akan membenarkan Islam pada akhirnya jika tindakan yang ada di dalamnya tidak mencerminkan akan kedudukan Islam.1001 keteraturan Islam dibuat untuk kebenaran hidup bermasyarakat dan tujuannya adalah kemaslahatan umat, baik muslim maupun non muslim untuk kedamaian bersama.
Dwi Nugroho (Penggiat Jurai Siwo Corner)
Peningkatan dan perkembangan Islam saat ini menjadi perbincangan dalam berbagai literasi. Jika disimak terdapat perbincangan khusus di dalamnya, bahwasannya hari ini banyak hal yang menggunakan Islam pada tataran kehidupannya. Dari hal itu, saat ini terdapat diantaranya yang membenarkan Islam dan terdapat diantaranya yang masih belum bisa menerima beberapa aturan Islam dalam kehidupan. Dimana jika ditelaah kembali, hal tersebut dapat bermanfaat untuk menjadi bahanpertimbangan dalam penyebaran ajaran yang ada di dalam Islam, tujuannya adalah untuk dapat mengembangkan Islam dari beberapa aspek.
Perkembangan Islam beberapa dekade terakhir ini, sampai abad ke-20, masih didapati di dalamnya sebuah perdebatan antara muslim yang satu dengan yang lainnya. Kenapa? Hal ini menjadikan banyak sikap yang selalu hadir di dalam perbincangan, mulai dari perdebatan kecil hingga menjalar ke forum yang lebih besar dan menghadirkan banyak pihak. Perdebatan yang terjadi pada saat-saat ini berlandaskan akan perselisihan paham yang dianut, kepercayaan.
Islam pada saatnya akan menjadi sebuah aturan yang akan mencapai puncak kedamaian. Diantaranya: saat ini, yang menjadi perdebatan adalah pemakaian nama-nama Islam dalam keteraturan. Seperti, perkembangan lembaga-lembaga yang membawa nama Islam. Banyak yang beranggapan bahwa itu hanyalah penamaan dalam bentuk legalitas bukan sejatinya sebuah lembaga yang murni berdasar pada Al-Quran dan Hadist, sehingga banyak yang menyalahkan Islam dengan keteraturannya.
Tidak dibenarkan memandang setiap yang ada dengan satu sisi, namun mengartikannya harus melalui berbagai sisi dan literasi. Jika pemikiranyang demikian kian berkembang, maka tidak akan ada yang benar. Saling menihilkan sudah pasti akan terjadi. Kebenaran mutlak memang milik yang menciptakan, namun pada dasarnya kebenaran dapat digali dari berbagai sumber. Demikian gambaran kehidupan pada saat ini. Islam manjadikan keadilan sebagai tujuan. Adil dalam berbagai aspek, aspek ruhiyah dan amaliyahnya. Adil dengan sesama manusia dan adil dengan sang pencipta. Sehingga perkembangan dalam Islam pada saat ini dilakukan dengan dasar keadilan, kemaslahatan umat, dan kehidupan yang berguna serta hasil guna. Islam pada saat ini sudah menjadi sebuah keteraturan, yang menjadikan sebuah kehidupan bersama sebagai rentetan misi dihadirkannya Islam. Pada perkembangannya, Islam saat ini merambah pada berbagai sektor, baik di bidang kelembagaan, pariwisata, perekonomian dan lainnya.
Perkembangan Islam tersebut bukan tidak menjadi perbincangan dalam berbagai forum. Ekspansi masyarakat akan Islam tersebut menjadi permbincangan, namun pada saat ini ketentuan Islam tidak menjadikan hal tersebut sebagai hal yang akan memecahkan Islam pada beberapa sekte, seperti pada masa khalifah syayidina Ali.
Kelembagaan dibidang keuangan pada kenyataannya telah dimulai pada masa Umar hingga kini berkembang dengan beberapa inovasi. Jika dipandang dari beberapa aspek, perkembangan ini merupakan hasil dari sebuah politisasi. Kenapa demikian, karena dalam perkembangannya lembaga keuangan tidak menampik bahwa ini adalah sebuah keharusan dan menghalalkan yang haram dengan menginovasikannya. Seperti penyebaran Islam dalam berbagai kebudayaan, banyak perantara yang diambil dari kebudayaan untuk dapat meyakinkan akan kebenaran Islam.
Politisasi ini merupakan hal yang perlu dilakukan dalam pengembangannya. Karena pada saatnya manusia akan tersadarkan dengan bentuk paksaan dan juga pengecualian. Sikap yag demikian akan senantiasa dilakukan karena manusia saat ini akan secara perlahan kembali kepada zaman kekelaman, zaman jahilyah. Dimana pada saat itu banyak orang-orang pintar namun kepintaran mereka tertutup oleh keegoisan dariya dan akhirnya mereka tidak bisa menerima kebenaran yang ada.
Satu hal yang belum habis dalam perbincangan saat ini yaitu lembaga keuangan syariah, pariwisata syariah, hijab syariah, bahkan tempat hiburan syariah. Kenapa dengan Islam saat ini? Apa yang diinginkan oleh Islam?. Bukan Islam yang perlu kita toleh kembali, namun orang yang terlibat di dalamnya. Perlu diketahui Islam dan syariah adalah sebuah keteraturan dan pejelasan. Bahwa Islam adalah peraturan demi tercapainya keadilan, demi mencapai keadilan maka Islam menjelaskan dengan menggunakan syariah. Sehingganya banyak lembaga keuangan syariah, pariwisata syariah,produk syariah dan tempat hiburan syariah. Tidak ada yang salah dalam perkembangan Islam. Hanya saja penerimaan informasi dan kebenarannya belum tersalurkannya secara penuh.
Dewasa ini daya tarik akan Islam dan syariah sangat melonjak, banyak hal yang menjadikan Islam sebagai bahan perbincangan publik, baik dari masalah internal maupun eksternal. Permasalahan ini pada saatnya akan membawa pada sebuah perubahan yang nantinya akan membawa Islam itu sendiri kepada titik puncaknya. Banyak pihak akan berbondong-bondong membenarkan Islam. Banyak pihak akan diuntungkan dengan adanya Islam di setiap sisi dalam aktivitas keduniawiannya. Namun tidak untuk menjadikan Islam sebagai budaya yang menentang kebudayaan lainnya, beriringan merupakan hal yang perlu dilakukan, tidak saling membenarkan ajarannya, melainkan memberikan pengarahan akan keduniawian.
Dalam bidang ekonomi, Islam telah memberikan gambaran dan peraturan yang nantinya akan membawa kepada kedamaian dan kemaslahatan. Sistem yang ditawarkan oleh Islam ini tidak akan menentang kebebasan berkehendak dalam bidang ekonomi. Pada akhirnya nanti sistem ini akan membawa kembali kepada sistem yang diawarkan oleh khalifah Umar Bin Abdul Aziz, bagaimana beliau menawarkan sistem yang baru dalam dunia ekonomi. Hingganya tidak ada satu orang pun yang berhak menerima sedekah, zakat, infaq, dan wakaf. Karena pada saat itu kedamaian antara sesama muslim dan non muslim mencapai titik puncaknya. Sistem yang menurut saya akan terulang kembali pada beberapa dasawarsa ke depan, dengan menggunakan sistem Ekonomi Islam.
1001 janji pembesar tidak akan pernah ada habisnya, seiring dengan berjalannya waktu dan bergantinya pembesar dengan pembesar lainnya. Namun, satu hal yang menjadi pilihan dalam kehidupan ini, yaitu ekonomi Islam yang harusnya diterapkan dan menajdi penopang dalam setiap kehidupan. 1001 janji tidak akan mudah ditepati, karenanya 1001 akan menjadi bumerang ketika apa yang diucapkannya tidak dibenarkan dengan tindakannya. 1001 lembaga berbasis Islam (syariah) tidak akan membenarkan Islam pada akhirnya jika tindakan yang ada di dalamnya tidak mencerminkan akan kedudukan Islam.1001 keteraturan Islam dibuat untuk kebenaran hidup bermasyarakat dan tujuannya adalah kemaslahatan umat, baik muslim maupun non muslim untuk kedamaian bersama.
Dwi Nugroho (Penggiat Jurai Siwo Corner)
0 Response to "Islam dan Ekonomi"
Post a Comment