Jargon Partai Politik di ICAPP
Thursday, April 21, 2016
Add Comment
Konferensi Partai Politik se-Asia atau yang lebih dikenal dengan ICAPP (International Conference of Asian Political Parties) ke 26 akan diadakan di Indonesia. Selain bertemunya perwakilan partai politik dari berbagai negara di Asia konferensi ini juga akan dihadiri oleh CAPP (Council of African Political Parties) sebagai perwakilan dari Afrika dan COPPPAL (Conferencia Permanente de Partidos Politicos de America Latina) perwakilan dari Amerika Latin.
Konferensi tersebut akan mempertemukan perwakilan partai politik dari 53 negara di Asia-Oceania serta ditambah dengan perwakilan dari partai politik dari Afrika dan Amerika Latin. Indonesia sendiri sebagai tuan rumah diwakili oleh dua elit partai politik yaitu PDIP dan GOLKAR. Tema pembahasan pada konferensi tersebut adalah bagaimana peran partai politik dalam meningkatkan demokrasi demi kesejahteraan rakyat.
Sebuah tema yang sangat menarik mengingat dalam pertemuan tersebut pastinya para partai politik dari berbagai negara akan saling berbagi pengalaman, bertukar informasi, dan bekerjasama demi berlangsungnya kesejahteraan masyarakat Asia khususnya. Namun sejauh mana pengaruh konferensi akbar tersebut untuk partai politik di Indonesia?
Seperti yang diketahui bahwa Indonesia memiliki segudang partai politik yang mayoritas memiliki prinsip gotong royong dalam mobilitasnya, namun gotong royong sendiri memiliki banyak makna dalam partai politik. Wacana akan mengenalkan gotong royong dimata internasional sudah menjadi sudah menjadi tujuan utama ketua standing commite ICAPP Indonesia Theo L Sambuaga, diakonferensi tersebut.
Akan tetapi prinsip gotong royong bisa saja hanya menjadi jargon dari partai politik. Gotong royong dalam Money Politic,dan gotong royong dalam menjunjung tinggi Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme. Lalu, apakah setelah konfrensi tersebut usai praktek-praktek money Politic bisa hilang atau setidaknya berkurang? Kalau tidak, lantas apa faedahnya?
Seharusnya semakin banyak jumlah partai politik disuatu negara maka kesejahteraan rakyat dari negara tersebut akan terjamin karena prinsip utama partai politik adalah mensejahterakan rakyat, akan tetapi teori tersebut tidak berlaku di Indonesia. Faktanya partai politik di Indonesia mayoritas ingin mensejahterakan “dirinya” sendiri.
Hal tersebut dapat di buktikan dengan banyaknya kader partai politik yang melakukan tindakan-tindakan memperkaya diri sendiri dengan cara-cara kotor seperti korupsi, suap, dan sejenisnya. Terlepas dari kebutuhan ekonomi individu kader partai politik yang mengharuskan mereka berbuat seperti itu, peran partai politik dalam menanamkan ideologi gotong royong demi kesejahteraan rakyat bisa dikatakan belum berhasil.
Apakah pengalaman-pengalaman serupa berdasarkan fakta tersebut juga akan dibagikan kepada partai politik dari negara lain dalam konferensi? Jawabanya jelas tidak mungkin. Sebagai tuan rumah otomatis pencitraan baik harus ditonjolkan supaya membuat partai politik negara lain terkagum-kagum. Meskipun realitasnya berbanding terbalik.
Namun dengan adanya konferensi ini bisa menjadi kesempatan untuk partai politik di Indonesia mengintrospeksi diri, dengan lebih meningkatkan demokrasi demi kesejahteraan rakyat. PDIP dan PDIP sebagai wakil Indonesia khususnya akan mendapatkan pengalaman dan informasi baru yang dapat dijadikan pembelajaran dan acuan untuk mensejahterakan rakyat. Tabik!
Penulis : Julianto Nugroho
Konferensi tersebut akan mempertemukan perwakilan partai politik dari 53 negara di Asia-Oceania serta ditambah dengan perwakilan dari partai politik dari Afrika dan Amerika Latin. Indonesia sendiri sebagai tuan rumah diwakili oleh dua elit partai politik yaitu PDIP dan GOLKAR. Tema pembahasan pada konferensi tersebut adalah bagaimana peran partai politik dalam meningkatkan demokrasi demi kesejahteraan rakyat.
Sebuah tema yang sangat menarik mengingat dalam pertemuan tersebut pastinya para partai politik dari berbagai negara akan saling berbagi pengalaman, bertukar informasi, dan bekerjasama demi berlangsungnya kesejahteraan masyarakat Asia khususnya. Namun sejauh mana pengaruh konferensi akbar tersebut untuk partai politik di Indonesia?
Seperti yang diketahui bahwa Indonesia memiliki segudang partai politik yang mayoritas memiliki prinsip gotong royong dalam mobilitasnya, namun gotong royong sendiri memiliki banyak makna dalam partai politik. Wacana akan mengenalkan gotong royong dimata internasional sudah menjadi sudah menjadi tujuan utama ketua standing commite ICAPP Indonesia Theo L Sambuaga, diakonferensi tersebut.
Akan tetapi prinsip gotong royong bisa saja hanya menjadi jargon dari partai politik. Gotong royong dalam Money Politic,dan gotong royong dalam menjunjung tinggi Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme. Lalu, apakah setelah konfrensi tersebut usai praktek-praktek money Politic bisa hilang atau setidaknya berkurang? Kalau tidak, lantas apa faedahnya?
Seharusnya semakin banyak jumlah partai politik disuatu negara maka kesejahteraan rakyat dari negara tersebut akan terjamin karena prinsip utama partai politik adalah mensejahterakan rakyat, akan tetapi teori tersebut tidak berlaku di Indonesia. Faktanya partai politik di Indonesia mayoritas ingin mensejahterakan “dirinya” sendiri.
Hal tersebut dapat di buktikan dengan banyaknya kader partai politik yang melakukan tindakan-tindakan memperkaya diri sendiri dengan cara-cara kotor seperti korupsi, suap, dan sejenisnya. Terlepas dari kebutuhan ekonomi individu kader partai politik yang mengharuskan mereka berbuat seperti itu, peran partai politik dalam menanamkan ideologi gotong royong demi kesejahteraan rakyat bisa dikatakan belum berhasil.
Apakah pengalaman-pengalaman serupa berdasarkan fakta tersebut juga akan dibagikan kepada partai politik dari negara lain dalam konferensi? Jawabanya jelas tidak mungkin. Sebagai tuan rumah otomatis pencitraan baik harus ditonjolkan supaya membuat partai politik negara lain terkagum-kagum. Meskipun realitasnya berbanding terbalik.
Namun dengan adanya konferensi ini bisa menjadi kesempatan untuk partai politik di Indonesia mengintrospeksi diri, dengan lebih meningkatkan demokrasi demi kesejahteraan rakyat. PDIP dan PDIP sebagai wakil Indonesia khususnya akan mendapatkan pengalaman dan informasi baru yang dapat dijadikan pembelajaran dan acuan untuk mensejahterakan rakyat. Tabik!
Penulis : Julianto Nugroho
0 Response to "Jargon Partai Politik di ICAPP"
Post a Comment