Berorientasi Untuk Menentukan Pilihan Hidup

Hidup itu pilihan, begitulah kebanyakan orang mengatakan. Kata “hidup itu pilihan” merupakan kata yang memang banyak terbukti di dalam kehidupan. Dalam menjalani kehidupan di muka bumi ini, tentu kita sering dihadapkan dengan pilihan-pilihan yang tak jarang membuat perasaan menjadi dilema.

Ketika kita dihadapkan dengan beberapa pilihan yang membuat kebimbangan hati, maka diperlukan sebuah pikiran yang dingin, tenang dan hati-hati. Maka saat itulah kita harus mulai mengenali dan mengendalikan diri kita, dan mulai menentukan orientasi yang ada pada diri kita.

Ketegasan dan kesiapan mental itu sangat perlu untuk menentukan pilihan dari berbagai macam opsi. namun terkadang memutuskan suatu pilihan menjadi hal yang berat, seakan pikiran terombang-ambing terbawa ombak dilautan lepas. Jika dalam menentukan sikap kita tidak bisa mengendalikan hati, fikiran dan emosional secara baik, bisa jadi kita malah memilih opsi yang kurang tepat. Untuk itu, perlu ketelitian dan kejelian serta kecerdasan emosional dalam menentukan opsi yang ada dalam hidup.

Berani mengambil keputusan merupakan bentuk ketegasan yang terbangun dalam diri seseorang, asalkan keputusan tersebut lahir dari proses yang penuh kehati-hatian dan penuh pertimbangan, bukan karena emosi sesaat atau keputusan yang dihasilkan dari sikap terburu-buru dan kegabah.

Untuk menjalani hidup yang penuh pilihan, kedewasaan dalam bersikap sangat dibutuhkan. Dimana kedewasaan akan menimbulkan sebuah kecermatan dalam melihat berbagai opsi yang ada, serta kedewasaan sikap sangat berguna untuk membantu kita tetap tenang dalam mengambil sebuah sikap yang melahirkan sebuah pilihan atau ketetapan.

Terkadang, orientasi yang telah kita lirik sebagai pilihan untuk diri, lalu kemudian kita memilih salah satu pilihan dan merelakan pilihan yang lain tidak terfokuskan, akan membuat sebagian pihak tidak suka, bahkan mungkin kita dianggap tak bertanggungjawab, dianggap tidak setia kawan dan lain sebagainya. Namun, perlu kita sadari, bahwa itulah resiko dari sebuah pilihan.

Langkah yang perlu kita lakukan setelah menemukan pilihan, maka terus dalami dan pelajari apa yang sudah menjadi orientasi pada diri kita. Biarpun disisi lain ada pihak yang kurang terima dengan pilihan yang kita tentukan, karena pilihan yang lain menjadi terabaikan, tetap yakinlah pada diri sendiri.

Menjalani sesuatu dengan keterpaksaan,mungkin karena merasa tidak enak dengan teman, takut dijauhi teman, atau karena rasa takut –takut yang lain, hanya akan membuat apa yang kita kerjakan terasa kurang professional. Maka, singkirkan keterpaksaan dalam melakukan sebuah kegiatan atau pekerjaan, dengan selalu berupaya mengenali diri dan mulai berorientasi.

Berorientasilah kepada sesuatu hal yang menurut kita itulah fashion kita yang sesungguhnya. Dengan begitu, maka kita akan merasa senang dalam melakukan pekerjaan, lantaran itu yang menjadi orientasi, serta dapat meningkatkan profesionalitas kita dalam menjalankan kegiatan atau pekerjaan.

Berhentilah untuk menjadi seseorang yang tak profesional dan melakukan sesuatu dengan keterpaksaan. Mulailah berusaha untuk selalu mencari sesuatu yang cocok menurut kita. Tegaslah dalam menetapkan suatu pilihan, fokus dan terus dalami apa yang sudah menjadi pilihan kita.

Kebimbangan dalam menentukan suatu pilihan itu hal yang wajar dan manusiawi, tak mudah untuk menentukan pilihan, karena itu sangat berpengaruh terhadap kehidupan ke depan. Jika salah pilih, bisa jadi kita tersesat dan sulit untuk kembali. Oleh Karena itu, ketelitian, kejelian dan ilmu pengetahuan mulai berperan penting dalam membantu kita untuk menjatuhkan keputusan terhadap salah satu pilihan yang ada.

Kerumitan dalam perkara ini adalah, dimana saat kita harus melakukan analisa yang tepat terhadap berbagai pilihan-pilihan yang ada di depan kita. Setelah berhasil kita menganalisa, barulah kita mengetahui pilihan yang harus kita pilih. Secara otomatis, kitapun harus mulai menyingkirkan pilihan-pilihan yang bukan menjadi orientasi kita. Disinilah ketegasan diperlukan.

Kejernihan pikiran sebagai alat yang baik untuk menentukan suatu pilihan hidup. Berpikirlah secara rasional dan penuh dengan keyakinan untuk menentukan suatu pilihan. Jangan melakukan tindakan kegabah atau terburu-buru, karena itu dapat membuat kita sering salah dalam mengambil sebuah keputusan.

Contoh kecil bahwa kita selalu dihadapkan dengan pilihan-pilihan adalah, ketika memasuki dunia perkuliahan misalnya. Seperti biasa, saat baru-baru menjadi mahasiswa, nafsu untuk mengikuti banyak organisasi selalu ada. banyak motif yang menyebabkan hal itu terjadi, bisa karena penasaran dengan berbagai organisasi yang ada, atau karena ingin mencari banyak teman.

Setelah lama kita berkecimpung dengan berbagai macam organisasi atau UKM, tentu akan semakin akrab kita dengan setiap orang yang ada di dalamnya. Semakin erat rasa persaudaraan dan mulai timbul rasa saling perduli dengan ditandakan adanya sikap saling membantu.

Namun, kedepan pastilah kita mulai mengenal lebih dekat tentang diri kita. Dari situ, baru kita bisa menilai, bahwa dari berbagai organisasi yang kita ikuti, ada beberapa yang tidak sesuai dengan fashion atau dengan karakter kita.

Saat kita mulai menemukan ketidakcocokan antara organisasi yang kita ikuti dengan fashion atau karakter diri kita, maka mau tidak mau kita harus cepat mengambil sebuah tindakan dengan mulai mencari organisasi atau kegiatan yang menurut kita pas dengan karakter atau fashion yang kita miliki.

Masa-masa kita menentukan pilihan adalah masa-masa yang dapat dikatakan tidak mudah. Karena kaitannya kita harus melepaskan organisasi yang tidak sesuai dengan fashion atau karakter, kita juga akan mulai jauh dengan orang-orang yang ada di dalam organisasi yang kita mulai lepaskan, dengan begitu  kita akan merasa seperti manusia yang tidak setiakawan atau tidak mempunyai jiwa korsa, walaupun bukan itu yang menjadi niat kita.

Namun itu bukan masalah, anggaplah itu sebagai resiko dari setiap pilihan yang kita tentukan. Dibandingkan kita tetap memaksakan untuk bergelut dengan hal yang tidak kita sukai, maka hanya akan membuat kita selalu berada dalam lingkar kebohongan dan membawa kita ke dalam kondisi yang jauh dari kenyamanan.

Hidup itu pilihan, hidup tanpa ada keberanian untuk memilih, berarti kita terus terombang-ambing dalam keraguan. Hentikan segala hal yang membuat hidup penuh keterpaksaan, dengan beroreintasi pada sesuatu yang kita inginkan, dan berupaya untuk terus melakukan pendekatan dengan apa yang sudah menjadi orientasi diri, dengan menentuka pilihan-pilihan yang tepat, dan penuh keyakinan

Penulis : WEPO (Relawan Metrouniv.ac.id)

0 Response to "Berorientasi Untuk Menentukan Pilihan Hidup"

Post a Comment